RINDU NINDI NOVERIA

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan. Setelah begadang 2 malam untuk ujian mid semester matematika, ternyata hasilnya tetap saja masih kurang memuaskan. Ya, bagi saya matematika adalah pelajaran yang tidak saya sukai. Hanya saja kadang-kadang saya akan suka belajar matematika jika saya mengerti. Kalau tidak mengerti, saya tidak suka. hahaha...

Setiap orang memiliki kelebihan masing-masing. Itulah kalimat yang selalu saya ingat ketika saya mulai kecewa dengan keadaan.  Kecewa kenapa saya tidak bisa seperti orang lain yang bisa menjawab soal matematika dengan mudah. Bagi saya, angka-angka yang ada di matematika merupakan benang kusut, yang tak akan bisa diselesaikan. Hmm...

Saya jadi teringat saat masih duduk di bangku SMP, waktu itu saya gagal saat ujian Try Out Pertama UN ( Ujian Nasional ) . Dan penyebabnya adalah nilai ujian matematika saya tidak mencapai target untuk lulus. Miris memang, tapi itulah kenyataannya. Bukan hanya itu, yang paling membuat saya down, saya satu-satunya siswi yang tidak lulus di kelas saya, kelas unggul pula. Malu.

Saya begitu rendah diri ketika itu. Saya merasa seperti orang bodoh. Teman-teman saya yang ada di kelas itu seakan-akan memandang saya sebelah mata. Di samping itu, saya juga mulai menjadi topik pembicaraan para Guru di sekolah. Kenapa tidak, saya yang biasanya mendapat juara, tidak lulus ujian Try Out UN ( Ujian Nasional ). Tapi, setiap Guru yang  mengajar di kelas,  selalu memberikan semangat dan selalu memotivasi saya untuk belajar lebih giat. Motivasi yang diberikan mereka sangat membantu saya bertahan disituasi yang menyedihakan. "Biarlah mundur satu langkah untuk berlari seribu langkah", kata mereka.

Setelah kejadian tersebut, saya pergi menemui guru matematika saya untuk meminta soal-soal latihan yang akan saya bahas dan pelajari. Percaya atau tidak, setiap malam saya belajar matematika. Saya berusaha belajar dan memahami sendiri pelajaran yang tidak saya sukai itu. Saya berusaha menikmati saat mengerjakan soal-soal yang ada hingga larut malam. Saya baru bisa tidur kalau saya sudah belajar matematika. Tidak hanya itu, saya rela mengorbankan waktu tidur saya yang biasanya jam 22:00 WIB, menjadi jam 03:00 dini hari. Begitu keras rasanya perjuangan yang saya lakukan hanya untuk satu mata pelajaran, yaitu MATEMATIKA !

Tibalah hasil perjuangan saya yang kedua, yaitu ujian Pra-UN. Pagi itu, hasil ujian sudah ditempel di kaca masing-masing kelas. Semua siswa berkumpul di depan pengumuman tersebut. Di kertas tersebut ada list nama-nama kami yang LULUS atau TIDAK. Saya tidak ingin melihat hasil ujian tersebut karena sudah takut duluan untuk melihat kenyataan kalau saya tidak lulus lagi. Tapi, salah satu teman saya memanggil dan menyuruh saya untuk melihat pengumuman tersebut. Dengan malas-malasan, saya pergi juga melihat pengumuman tersebut. Ayeah...Nama saya ada di peringkat kelima dari 46 siswa. Dan saya dinyatakan LULUS! Ingin rasanya saya teriak-teriak untuk mengungkapkan rasa bahagia. Ternyata perjuangan saya belajar matematika sampai larut malam tidak sia-sia.


Pengalaman tersebut membuat saya juga belajar satu hal. Untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, kita harus selalu berusaha. Terkadang, kita memang harus melebihkan usaha kita dari orang lain untuk mencapai itu. Tetap semangat dan tidak cepat menyerah juga kunci sebuah kesuksesan.

Dan sekarang, saya ingin berpacaran dengan pelajaran matematika di semester ini. Hai matematika, please be nice ya! Saya akan selalu berusaha mencintaimu. hehehe...


2 komentar:

  1. Bagus Ndu, inspiratif tulisannya. Man jadda wa jada! Iya kan? :)

  2. hehehe.....
    makasiii taufan....

    iya bener...Man jadda wa jada!
    :D

Posting Komentar