RINDU NINDI NOVERIA


Sudah lama rasanya tidak menulis di blog ini. Hmm…begitu banyak cerita yang ingin saya tulis, tapi berhubung assignment lagi banyak-banyaknya, membuat saya tidak punya waktu luang untuk berbagi cerita di blog ini. Nah, kali ini saya ingin bercerita tentang pertemuan dengan orang-orang yang menabjubkan. Pertemuan yang tidak pernah direncanakan sebelumnya. Tapi, Allah sudah merencanakan ini dari awal. Allahualam.

Selasa, 8 Oktober 2012. Hari itu saya ditugaskan untuk mendokumentasikan teman-teman saya yang akan perform tari Rancak di Nan Jombang di acara Cultural Night, Pesta Konvokesyen di kampus saya. Acara yang menampilkan kebudayaan dari berbagai negara. Dan penampilan dari student Indonesia yaitu tari Rancak di Nan Jombang yang berasal dari Ranah Minang, Sumatera Barat.

Pukul 08:00 malam saya sudah bersiap-siap untuk pergi ke tempat acara. Sebenarnya saya malas sekali untuk pergi malam itu. Jika tidak mengingat adanya perform Tari Saman Gayo dari Aceh, ingin rasanya cuma diam di kamar sambil santai-santai. Tapi, akhirnya saya memutuskan untuk pergi juga karena saya sudah berjanji akan mendokumentasikan penampilan teman-teman saya. Walaupun ada misi terselubung juga, yaitu rasa penasaran ingin melihat tarian saman yang asli, karena tari saman yang sering saya lihat hanya saman kreasi yang ditarikan oleh teman-teman kampus. Hehehehe…

Sampainya di TKP, saya bertemu dengan Suci. Kami hanya berdua saja. Awalnya Suci sibuk mengobrol dengan salah satu tim tari Saman Gayo tersebut. Dan saya hanya bengong sambil melihat mereka berbicara. Saat memperhatikan lingkungan sekitar, saya melihat tiga orang cowok yang sibuk mondar mandir di dekat saya. Saya yakin mereka adalah orang Indonesia juga walaupun mereka berbicara menggunakan bahasa yang tidak saya mengerti, tapi tulisan dibaju mereka membuat saya semakin yakin kalau mereka orang kita juga.


Tari Saman Gayo yang diundang langsung dari Aceh tampil di urutan kedua. Saya standby-kan kamera yang ada, karena moment ini yang paling saya tunggu-tunggu. Wow, awesome! Tarian yang membuat saya berdecak kagum. Dari awal penari menaiki pentas, saya sudah merasakan aura tari saman yang luar biasa. Ternyata memang begitu adanya. Setelah mereka selesai perform, saya diajak Suci untuk menemui mereka di belakang panggung. Kami berbicara sebentar dengan mereka dan tentunya tidak lupa ya untuk mengabadikan moment dengan penari Saman Gayo. Hehehehe…
 
Setelah berfoto-foto, saya dan Suci kembali berdiri di sebelah kiri panggung. Di sana sudah ada bg Erik. Kami mengobrol bersama sambil melihat-lihat penampilan budaya dari negara lain dan menunggu penampilan dari teman-teman kami.

Saat saya sibuk mondar mandir motret, ada yang menyapa. Setelah saya lihat ternyata cowok-cowok yang tadi. Ya, cowok-cowok yang berbicara dengan bahasa yang tidak saya mengerti. (Hahhaha…). Tapi, kali ini mereka menggunakan bahasa Indonesia. Kemudian, mereka mulai memperkenalkan diri, Syahkinara, Ikhsan Fahmi, dan Ryan. Ternyata tiga pemuda ini termasuk tim tari Saman Gayo yang datang dari Aceh. Dugaan saya benar adanya ya. Saya mulai berteman dengan mereka malam itu. Kami saling bercerita dan bercanda. Mereka adalah orang-orang yang menyenangkan. Saya senang bisa berkenalan dan berteman dengan mereka, walaupun baru kenal, saya merasa kami seperti sudah berteman lama. Teman lama yang dipertemukan kembali di Malaysia, negara orang yang bukan negara kami. Hehehe..
Ara, Ikhsan dan Ryan, mudah-mudahan di lain waktu, kita bisa bertemu lagi. Mungkin di Aceh, Padang, Malaysia, ataupun Nepal. =D



0 komentar:

Posting Komentar